Presiden Prabowo Subianto, dalam pidatonya yang berapi-api pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Developing Eight (D-8) di Kairo, Mesir, menyerukan negara-negara Muslim untuk bersatu dan berkolaborasi demi mencapai kekuatan bersama.
Beliau menekankan bahwa tanpa persatuan, negara-negara Muslim akan tetap lemah dan tidak mampu mendukung penuh kemerdekaan Palestina.
Prabowo juga mengkritisi realitas geopolitik saat ini, di mana hak asasi manusia sering kali tidak berlaku bagi umat Muslim.
Beliau menyoroti lemahnya solidaritas antarnegara Muslim dalam isu-isu seperti Palestina dan Suriah, serta mengajak untuk mengatasi perbedaan dan bekerja sama demi kemakmuran bersama.
Selain itu, Prabowo mengajak negara-negara D-8 untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, mencapai kekuatan industri dan teknologi, serta mengatasi kemiskinan di dunia Muslim.
Beliau menegaskan bahwa D-8 harus menjadi lebih dari sekadar blok ekonomi, tetapi juga gerakan global yang memperjuangkan tatanan dunia yang lebih adil.
